Setiap kali Ditanya, mana yang benar,! pilihan menjadi Pengawai atau Pengusaha ?.
yang jawab memilih jadi pegawai merupakan pilihan yang benar pasti banyaaak..sekali.
yang jawab memilih jadi pengusaha adalah pilihan yang benar, juga cukup banyak.
Satu Hari seorang Pegawai sebuah perusahaan, cerita sama saya,anaknya gagah energik dan percaya diri. “Pak sebetulnya yang mendorong saya bekerja di Perusahaan ini,Ibu saya, padahal kalau ditanya jawaban jujur, saya nggak minat Bekerja seperti ini”
“Lho Kok, gitu ??”
“Ya !, Setiap kali Ibu saya di Tanya sama keluarga, tetangga atau teman-temannya, Anton Udah kerja belum ?, Ibu saya jawab, Belum”
“ Ibu terus mendesak agar saya mencari pekerjaan kantoran, yang jam kerjanya jelas dan punya penghasilan pasti”
“Emang, Anton sebelum kerja di Perusahaan ini Nganggur ?.”
“ Iya, Pak Saya menganggur, Tapi tak menganggur benar sih, saya masih punya usaha sablon, dan beberapa Produk cetakan, Untuk Jajan dan keperluan sehari-hari sih bisalah nutup.”
Kembali lagi kepertanyaan di atas Menjadi pegawai atau Pengusaha ???
Dalam memilih karir tak ada yang namanya salah atau benar.
Setiap Orang berhak memilih, karir apa yang akan di jalaninya, terlepas dari apakah pilihan itu karena pengaruh orang lain, yang jelas, saat seseorang membuat pilihan…!
Itu adalah Pilihannya sendiri !, bukan salah atau benar…tapi karena memang hidup mesti memilih.
Kembali lagi kepertanyaan di atas Menjadi pegawai atau Pengusaha ???
Setiap Pilihan pasti ada Resikonya.
Enak ya jadi Pegawai, Penghasilan, Uang jaminan kesehatan, Tunjangan, Cuti, THR, dapat, karirpun ada..
Berlainan dengan yang memilih jalur pengusaha.
Ketika awal merintis..”Kasian ya kerja kok nggak ada waktunya, kerjaa terus, hasilnya nggak seberapa !.
Wow..kalimat ini seringkali terlontar dari koment para pengamat di sekitar “hehe..kalau boleh di katakan saudara atau tetangga yang melihat proses merintis sebuah usaha, sebagai pengamat"
Jadi Pagawai..jelas masa depannya..
Jadi pengusaha ..kerjanya hanya mengejar mimpi !!.
Tapi pernahkah kita melihat, Hotel- hotel mewah, Kantor-kantor mewah, Pesawat, Mobil, Kapal mewah dimiliki oleh siapa ?.
Sahabat saya Hendrik, dulu dianggap Orang yang nggak bener, karena kerjanya hanya mengejar mimpi. . bayangkan tiap hari ketika ditanya ngapain kerjaan ngumpulin besi bekas !, dia bilang, “saya ingin dari besi bekas ini, dapat menjadikan saya orang Kaya, yang bisa memberikan nafkah bukan hanya untuk saya dan keluarga tapi juga orang lain, “
Mimpi luuu… !!, kalimat itulah yang terus kami dengungkan setiap kali mendengar impian Hendrik.
Sebaliknya sahabat saya yang lain, Zainal memilih jadi Pegawai negeri,
Hebat si Zainal, kalau mau cari suami cari yang kayak zainal, Kerjanya jelas, penghasilan jelas, berseragam pula, Pokoknya hidupmu akan terjamin, begitu saran Ibu teman saya pada anaknya, Nita.
Tapi 20 tahun kemudian ketika kami bereuni.
Zainal terlihat bangga, menjadi pegawai negeri dengan golongan IV. Sebuah mobil, dan rumah di perumahan yang cukup indah dengan keluarga kecilya, kini hanya menunggu saat-saat pensiun yang akan segera di jalaninya dalam beberapa tahun lagi.
Dimanakah Hendrik ???.
Hendrik sudah lama Pensiun. Di Usia 40 semua Perusahaannya di bisnis Properti, Pengumpul dan Pengolah barang bekas dan Expor Impor, toko,dll, diserah kan pada Profesional, kerjanya kini selain Ibadah , berkumpul bersama keluarga, pelesiran ke mana saja yang disukai di seluruh dunia dan menikmati Hobinya touring dengan sepeda Motor besar.
Pilihan siapakah yang benar ?
Saya jadi teringat kisah tentang para kurcaci didalam labirin.
Sekelompok kurcaci sedang berusaha mecari jalan agar bisa keluar dari labirin, setelah sekian kali tersesat dalam keadaan lapar, mereka menemukan tumpukan makanan dan persedian air yang cukup banyak, hampir semua kurcaci memutuskan mengakhiri perjalanan di tempat itu, toh semua persediaan makanan dan minuman cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, kecuali satu kurcaci, yang memilih untuk melanjutkan perjalanan mencari jalan keluar.
Kurcaci yang lain berseru, Bodoh, Mimpi, ngapain bersusah payah lagi padahal kita sudah menemukan apa yang kita butuhkan.
Singkat cerita bertahun-tahun kemudian, makanan yang tersedia sudah semakin menipis, para kurcaci mulai gelisah, sedangkan jumlah mereka semakin bertambah, untuk melanjutkan jalan mencari jalan keluar rasanya sudah tak kuat lagi, karena fisik dan semangat mereka tidak lagi kuat untuk menempuh perjalanan yang tak tau dimana ujungnya.
Kurcaci yang memilih untuk melanjutkan perjalanan, menempuh perjuangan yang sangat sulit, lebih banyak menemukan jalan buntu, kelaparan, Kegamangan dan godaan untuk menyerah!.
Untunglah fisiknya masih kuat, tekadnya juga kuat , sehingga tak menyerah karena kelelahan dan kekecewaan.
“Hasil takkan mengkhianati Usaha”
Setelah melalui semua halangan dan rintangan, akhirnya dia menemukan jalan keluar yang menjadi impian para kurcaci.
Soo !!!
Yes Or No
Menjadi Enterpreneur atau Employee.
Pilihan ada di tangan Kita.
“Salam Sukses”